Bagaimana perjuangan melawan perubahan iklim bersinggungan dengan kebijakan dalam dan luar negeri suatu negara? Kasus Tiongkok

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik temu antara kebijakan dalam negeri dan luar negeri Tiongkok dalam menangani perubahan iklim. Isu perubahan iklim yang muncul pada tahun 1980-an tidak dianggap oleh Tiongkok sebagai isu penting baik dalam kebijakan dalam negeri maupun luar negerinya. Memang pada saat itu China sedang fokus pada pembangunan ekonominya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, posisi China berubah drastis. Tidak hanya aktif dalam berbagai keterlibatan internasional dalam mengatasi perubahan iklim, namun China juga bersumpah untuk bertanggung jawab sebagai kekuatan utama dalam respon global terhadap perubahan iklim. Alasan di balik peningkatan keterlibatan Tiongkok dalam aksi iklim, menunjukkan kombinasi antara tekanan domestik dan tujuan kebijakan luar negeri. Jika dalam tekanan domestik, kiamat menjadi alasan utama keterlibatan aktif Tiongkok, dalam aspek kebijakan luar negeri, Tiongkok bertujuan untuk meningkatkan citra dan pengaruh globalnya dengan memposisikan diri sebagai aktor yang bertanggung jawab dalam perubahan iklim, terutama dalam kekosongan kepemimpinan yang ditinggalkan oleh mundurnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris. Dengan mengambil peran utama dalam aksi iklim, Cina berusaha untuk mendapatkan kekuatan lunak, mempengaruhi negara lain melalui daya tarik dan kerja sama daripada pemaksaan.